Liburan Musim Gugur ke Jepang Part 1 ( TOKYO)

Hai teman-teman semua. Seperti yang sudah saya janjikan beberapa waktu lalu untuk berbagi cerita tentang Jepang. Mungkin buat teman-teman yang udah baca postingan sebelumnya sudah pada tau ya kalo saya ke Jepang itu tahun lalu, tepatnya dari bulan Oktober hingga November 2016, sekitar sebulan-an. Walaupun tujuan saya ke Jepang  tidak murni untuk jalan-jalan, tetapi saya akan coba share beberapa pengalaman-pengalaman seru saya, rekomendasi tempat, dan tips-tips lainnya.

Jadi, selama di Jepang, saya berkunjung ke 3 daerah, yaitu ke Tokyo (10 hari), Kyoto (2 hari), dan Hiroshima ( 20 hari). Kenapa yang paling lama adalah Hiroshima? Karena saya akan belajar di Hiroshima University selama periode waktu tersebut. Daripada, ngoceh terus, langsung saja saya mulai cerita tentang "TOKYO".

1. Arrival Day, Venus Fort Odaiba, Patung Liberty ala Jepang

Saya sampai Jepang sekitar pukul 3 sore waktu setempat. Saya memasuki Jepang melalui bandara Narita, yang ada di perfektur Chiba, perfektur yang sangat dekat dengan Tokyo. Di bandara ini proses imigrasinya cukup cepat, dan petugas nya ramah. Jadi walaupun ini adalah salah satu bandara tersibuk di Jepang, antrian turis di imigrasi tidak terlalu panjang dan juga jangan khawatir buat yang pake kerudung, karena petugas tidak rasis sama sekali.

Kebetulan, teman saya yang tinggal di Tokyo, Anna Kose, sudah berjanji untuk menjemput saya di bandara dan kontak terakhir kami ketika saya di KLIA, sesaat sebelum take off. Jujur, setelah saya keluar dari gerbang kedatangan, saya cukup panik, karena gada tanda-tanda kedatangan teman saya, dan parahnya lagi saya tidak mendapatkan koneksi wifi sedikitpun, jadi yang bisa saya lakukan hanya pasrah. Kurang lebih sekitar 10 menit menunggu nampak lah sesosok teman saya dari kejauhan, berlari ke arah saya, diikuti oleh Bapak nya di belakang. Dia bilang jalanan macet banget, karena itu dia agak terlambat.

(Perjumpaan di Narita Airport, wajah saya terlihat kusam dan berminyak, lebih dari 24 jam tidak mandi).

Dari bandara, kami tidak langsung pulang, tetapi diajak jalan-jalan dulu oleh Papa (Bapaknya Anna). Tujuan pertama adalah Venus Fort Odaiba, sejenis tempat perbelanjaan yang ada arena permainannya juga, seperti ada gondola, dll.

 ( Desain tempat ini mengingatkan saya akan Venice dan juga salah satu spot syutingnya Boys Before Flower , buat yang pernah nonton pasti tau maksud saya )

Disini kita juga naik gondola, tapi saya pikir gondola ini kurang pas dicoba untuk yang ga bawa pacar, karena suasananya romantis abis brew hahaha.

Lalu dari sini, kita lanjutin perjalanan ke Liberty statue nya Jepang (Odaiba Statue of Liberty), ga seberapa jauh dari sini. Teman-teman yang dari Narita, mampir sini dulu deh sebelum ke pusat Tokyo. Karena saya sampenya malam kesini, jadi fotonya tidak begitu bagus. Tapi tenang, ini saya lampirkan foto dari sumber lainnya.

(Buat yang masih nabung ke Amerika, yuk kesini dulu buat liat Liberty, tapi usahain kesini di siang hari ya)
Di Jepang kalo sudah memasuki musim gugur dan musim dingin, gelapnya lebih cepat, jam 6 aja udah gelap banget.

Menutup perjalanan hari ini sekaligus makan malam, saya diajak oleh Anna dan Papanya makan steak di salah satu restaurant yaitu" Bronco Billy Steakhouse" yang berlokasi di 2-5-4 Yanaka, Adachi 120-0006, Prefektur Tokyo. Saya rekomendasi tempat ini untuk yang suka steak, daging sapi nya benar-benar empuk dan melted di lidah, varian daging sapinya juga bermacam-macam, selain itu salad bar nya juga enak banget. Harga steak mulai dari 2000 hingga 4000an yen tergantung berat daging, dan harga salad bar 350 yen. Katanya restaurant ini commit untuk menyediakan bahan-bahan yang emang fresh produk local, dan pake beras yang katanya paling mahal di jepang. Wow. Tapi ini emang recommended banget, saya kasih bintang 5.

( Corn soup 950 yen+ steaknya yummy banget)

2. Berkunjung ke Masjid Terbesar di Jepang

Yap, namanya Masjid Tokyo Camii atau disebut juga Tokyo-Jamii. Masjid ini berarsitektur Turki, terletak di Oyama Cho district, Shibuya. Ada 2 lantai di masjid ini, lantai 1 adalah tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, dan lantai 2 tempat shalat. 

Kunjungan saya kesini karena teman saya si Anna begitu penasaran waktu saya kasih tau dia di Tokyo ada masjid besar, dan kebetulan kunjungan saya kesana bertepatan di hari Jumat. Hal yang unik disini adalah saya melihat ada beberapa orang asli Jepang yang sepertinya sedang belajar agama datang untuk mendengarkan khutbah jumat, dan juga ada beberapa reporter yang datang kesini. Selain itu yang tak kalah menarik adalah untuk pertama kalinya saya ikut sholat jumat, yang mana kalau di Indonesia tidak lazim kaum perempuan mengikuti sholat jumat. Hal lain yang berbeda adalah jumlah rakaat sholat jumatnya lebih dari 2 rakaat. 

3. Shibuya, Shinjuku, Harajuku

Mau berswafoto di perempatan shibuya yang terkenal itu? Mau berfoto depan patung anjing setia "Hachiko" atau sekedar melihat seberapa eksentriknya fashion style orang-orang di Harajuku?
Kunjungi 3 tempat ini. Karena ketiganya tidak terlalu jauh, jadi teman-teman bisa mengunjungi nya di hari yang sama.

Kalau ke Harajuku, jangan lupa ke Takhesita street, disana adalah pusat fashion ala Jepang, banyak banget toko yang jual fashion item yang unik-unik, mulai dari harga terjangkau sampai yang mahal. FYI, saya beliin adik sweater, kualitas lumayan bagus, dan tebal banget dg harga 2.149 yen. Terjangkau bukan? Sekalian beli oleh-oleh juga bisa banget disini.

Kalau ke Jepang jangan lupa nyobain crepes nya yaa... Crepes nya beda sama yang biasa kita beli di Indo, karena crepes nya yang versi lembek dan topingnya juga banyak pilihan. Harganya sekitar 520 yen.
(Menanti dengan sabar pesanan saya disiapkan)

4. Gunung Fuji yang Iconic
Berkunjung ke gunung fuji adalah wajib menurut saya, ibaratnya belum afdhol ke Jepang kalo belum ke Gn. Fuji. Saya sarankan untuk mengecek whether forecast dulu sebelum kesini, dan sebaiknya hindari berkunjung di musim gugur atau dingin, karena biasanya gunung fuji akan tertutup kabut seperti yang saya alami :(
 Tapi tidak apa, yang penting sudah ke gunung fuji. Perjalanan ke gunung fuji dari rumah temen saya (Kawasaki) cukup jauh , sekitar 2,5 jam dengan mobil pribadi. Selain mobil pribadi, temen-temen juga bisa pake kereta kok kesini. Jalur ke gunung fuji ini pun juga ada beberapa, bahkan ada satu jalur yang unik sekali, ketika roda kendaraan bergesekan dengan aspal, maka akan ada melodi tertentu, tapi sayangnya saya tidak melewati jalur itu.
Kenakan pakaian yang cukup tebal, karena disini akan dingin banget. Jangan lupa beli oleh-oleh khas Fujiyama yang dijual di toko yang ada di sini ya.
 (Bodoamat , yang penting udah pernah ke Fujiyama hahaha)
 (Toko oleh-oleh khas Fujiyama, ada bendera Indonesia juga)

5. Asakusa

Asakusa merupakan salah satu tempat yang paling sering dikunjungi turis, disini ada Asakusa Temple, pusat penjualan oleh-oleh khas Jepang. Asakusa ini adalah line terakhir kereta. Enaknya ke Jepang adalah banyak spot wisata yang masuknya gratis, salah satunya adalah Asakusa ini. Kalo kesini jangan lupa foto di depan temple nya.
 (emang susah nayri waktu yang bener-bener sepi buat foto disini)
 Dari asakusa temple jalan dikit lagi, temen-temen juga bisa ke Don Quijote, sejenis toserba gitu deh, yang uniknya adalah bisa nyobain produk-produk makeup jepang  gratis disini. Lumayan kan yaaa.

6. Tokyo Disneyland

Ini harus banget sih. Eventough yang udah pernah ke Disneyland Hongkong, tapi tetap harus kesini, karena yang ada di Tokyo jauh lebih besar. Disneyland ini terletak di perfektur Chiba, jadi agak lumayan lama di kereta kalo kita dari Tokyo.

Kalo temen-temen ngerasa Tokyo Disneyland buat anak-anak, salah besar menurut saya. karena banyak wahana yang memang diperuntukkan untuk orang dewasa. tiket kesini harganya 7.400 yen (one day pass adult) dan harus kosongin jadwal sehari penuh. 

Kalau mau yang sedikit berbeda, bisa ke Disneysea juga, tapi tiket nya dibeli terpisah yaa. Sayangnya ketika kunjungan saya kesini ga bisa fullday sampe malam, karena setelah jam 6 ada yang nyewa Disneyland. Tapi sepertinya Allah sudah punya jalan lain, karena saya benar-benar diberi kemudahan ketika di Disneyland. Biasanya untuk ngantri satu wahana bisa sampe 30 menit atau sejam menurut teman saya, tetapi subhanaallah pas saya kesana antrian cuma dalam hitungan menit (10 mnt paling lama). Alhasil meskipun ga bisa seharian penuh di sana, saya bisa mencoba hampir seluruh wahana. 

Tips : 1) Kalau mau make aksesoris khas Disney, jangan beli disini, karena harganya akan melambung jauh, beli ditempat lain saja. 2) Jangan lewatkan disney parade, pastikan waktu show nya dimulai, dan usahakan sudah ambil tempat strategis 30 menit sebelum show mulai atau kamu bakal berdiri paling belakang. 3) Tentukan urutan wahana yang akan kamu coba, jadi kamu sudah ambil tiket masing-masing wahana, jadi tidak perlu antri lama dan cukup datang ke wahana bersangkutan sekitar jam yang tertera di tiket masing-masing wahana yang sudah kamu ambil tadi. Oiya, buat ngambil tiket masing-masing wahana cukup dengan menscan barcode yang terdapat di 1 day pass ke scanner yang ada di masing2 wahana. 

7) Ueno Park dan Ameyoko Market

Saat yang pas berkunjung ke Ueno Park adalah ketika musim semi dan musim gugur. Ketika musim semi, kamu akan liat banyak yang piknik disini. Dan ketika musim gugur, suasananya bakal romantis abis. Ga salah pas saya kesini, mayoritas pengunjung adalah couple.  Di dekat ueno park juga ada ueno zoo, bisa jadi tambahan rekomendasi tempat buat yang mau jalan-jalan ke Jepang. Setelah Ueno park, langsung deh ke Ameyoko Market yang letaknya di sebelah Ueno station.

Kalo Ameyoko Market ini adalah sejenis pasar tradisional Jepang, tapi jangan keburu bayangin kalo pasarnya becek dan kumuh. Pasar ini bersih dan tertata, sehingga menjadi salah satu spot kunjungan turis. Tapi entah kenapa, rata-rata turis yang berkunjung kesini adalah ras kaukasian, jarang banget liat turis Asia tenggara kesini. mengkin karena turis Asean lebih prefer tempat-tempat yang bernuansa modern dan historical. kalo saya sih seneng kesini, karena bisa liat ikan yang seger-seger banget, buah-buahan yang menggoda selera dijual dengan harga miring. Selain itu saya suka jajanan kebab Turki yang ada disini, so yummy, harganya cukup 500 yen. 

Uniknya, penjual kebab disini adalah orang Turki asli. Untuk menarik perhatian pengunjung mereka bisa banyak bahasa loh, salah satunya bahasa Indonesia. Dan karena saya moeslem dan berkerudung, jadi si penjual kasih minum gratis buat saya dan teman saya disini :) Alhamdulillah.

(Ueno Park yang sejuk dan romantis)

( Ameyoko Market di malam hari. credit to : google)

Nah, dari Ameyoko rencana saya akan ke Omote Sando, tapi karena kekenyangan dan kelelahan didukung dengan suasana yang pas untuk tidur, jadilah saya ketiduran di mobil. Anna dan Papanya ga tega bangunin, jadi kami langsung pulang. 

Sekian dulu cerita saya tentang destinasi menarik di Tokyo. Insyaallah postingan berikutnya adalah HIROSHIMA. Ditunggu yaa :)










Comments